Wednesday 23 April 2008

Hanyalah Waktu Yang Akan Memberi Jawaban

Suatu rasa yang diketahui semua penghuni dunia, namun sesungguhnya tak pernah ada yang benar-benar mengenalinya. Karena ia terlalu abstrak, terlalu individualis. Ya, itulah cinta..
Takkan pernah ada yang tahu apa arti kehadirannya, apa makna keberadaannya, apalagi manfaat rasa yang diberikannya.

Takkan ia ketuk pintu hatimu untuk masuk ke dalamnya, juga takkan ia kunci pintumu saat ia tinggalkan hatimu itu. Dia datang untuk hadirkan bahagia, serta semua rasa yang ada di dunia. Senyum, tawa, canda, amarah, tangis, semua dicampur adukkan menjadi satu bagai adonan kue olehnya. Lalu bila ia akan pergi, ia akan tinggalkan luka yang mendalam, namun juga suatu kelegaan.

Kemudian seorang gadis yang kesepian bertanya dalam hatinya.

"Lalu mangapa cinta harus ada? Kalau dia akan datang lalu pergi lagi, bukankah berarti dia hanya akan buat orang rasakan bahagia untuk sementara waktu dan pada waktunya dia akan ciptakan kesedihan yang mendalam?"

Tak ada jawaban. Lalu ia bertanya lagi.

"Apakah cinta bisa bicara? Kalau bisa, dia pasti akan menjawabku."

Lagi-lagi tak ada jawaban. Ia hendak bertanya lagi, tapi ia sudah tak mampu. Ia pun menangis karena hatinya sedih. Ia tak dapat temukan jawabannya, dan tak tahu harus kemana mencari. Ia terus-terusan menangis, terkurung dalam penjara kesepian.

Selang waktu berganti, akhirnya air mata telah hilang dari wajahnya. Bibirnya mampu pancarkan senyum lagi, senyum terindah yang pernah dimilikinya. Dari matanya, terlihat pelangi kehidupan yang tak hanya berwarna mejikuhibiniu, tapi dilengkapi dengan beribu-ribu warna yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Mengapa?

Karena gadis itu telah temukan jawabnya. Seiring berjalannya waktu, akhirnya ia memahami. Cinta ada di dunia untuk berikan warna dalam hidup. Cinta datang secara misterius, bawakan suka dan duka, karena cinta adalah komponen kecil dari kehidupan. Apalah arti hidup, kalau kita hanya rasakan bahagia, tanpa kita rasakan derita, atau sebaliknya? Hampa. Karena itulah cinta ada dan akan terus ada selamanya.

Waktulah yang telah memberikan jawaban pada si gadis. Tak lagi ia ragukan keberadaan cinta. Meski kini ia masih tetap sendiri, namun tak lagi ia rasakan kesepian. Ia hanya akan berjalan terus ke depan, dengan keyakinan bahwa sang waktu akan terus menemaninya sampai kapanpun juga...

The facts: Si gadis, tak lain tak bukan adalah diriku...

-D.A.D-