Saturday 16 August 2008

PERSAHABATAN YANG MENDALAM

Ada seorang gadis bernama X yang pernah hidup di sebuah dimensi berusia 3 tahun. Dalam waktu yang lumayan lama tersebut, X bertemu banyak hal yang berbeda dari kehidupannya sebelumnya.

Tahun pertama dia di dimensi itu, dia bertemu Y di sebuah perkempulan yang diikutinya. Y dan dia tampak sangat cocok dan nyambung. Mereka sangat cepat akrab dan menjadi teman baik. Kemanapun selalu berdua. Ada X, ada Y. Begitu pula sebaliknya. Hal itu terus berlangsung sampai akhirnya X mengenal Z. Z, sesungguhnya tidaklah jahat. Namun karakter buruknya yang selalu berpikiran negatif kepada orang-orang dan selalu akan menceritakan apa yang dipikirkannya itu kepada teman dekatnya, membuat rusak hubungan X dan Y. X dan Z juga sangat cocok dan akrsehingga Z selalu menceritakan apa yang dipikirkannya kepada X. Salah satu topik yang selalu diceritakan kepada X adalah tentang keburukan Y. Semua keburukan Y yang diceritakan padanya itu memang sesungguhnya telah diketahui oleh X. Namun, dengan gaya bahasanya yang pandai, Z berhasil membuat pikiran X menjadi terpengaruh dan berpikiran jelek pada Y. Tanpa sadar, menjauhlah ia dari Y.

Hal ini berlangsung agak lama sampai akhirnya X menyadari bahwa dia telah salah menilai Y. Dia akhirnya menyadari sesungguhnya Y sangat baik kepadanya dan menganggapnya benar-benar teman. Akhirnya, kembalilah X berteman dengan Y.

Tahun kedua, X tidak lagi satu perkumpulan dengan Y. Namun, mereka selalu bertemu di waktu senggang dan saling berbagi cerita satu sama lain. Mereka tetap akrab. Tapi biarpun begitu, tetap saja X sendirian di perkumpulannya yang baru. Bertemulah X dengan W. W adalah seorang gadis yang cantik, lemah lembut dan baik hati. W berbeda dunia dengan X, dari kesukaannya hingga sifatnya, semua bertolak belakang. Berbeda dengan Y yang hampir 100% sama dengan X. Namun, itu tidak menjadi persoalan. X yang selalu senang mengenal teman baru dan W yang sangat pandai mengerti dunia orang lain, membuat persahabatan yang sangat erat tercipta di antara mereka. Bagi X, W bukanlah sekedar teman biasa. Dia adalah sahabat terbaiknya yang memberi warna baru dalam hidupnya. Sebelumnya X memang punya banyak teman, tapi W istimewa. Persahabatannya dengan W selalu ingin dikacaukan oleh orang lain. X difitnah di depan W dan dibuat jelek di matanya. Tapi W sangat mempercayai X. W buat X percayakalau kekuatan persahabatan itu benar-benar ada.

Tahun ketiga, pasangan X dan W bertemu lagi di perkumpulan berikutnya. Awalnya, mereka masih sangat cocok dengan X. Tapi semua itu berubah. Hal itu disebabkan oleh kehadiran Z. Di luar dugaan, ternyata W mempunyai dunia yang sama dengan Z. Mereka sangat cocok. Akhirnya, mereka berteman dekat. Sifat buruk Z yang tidak pernah berubah mulai beraksi. Dia menceritakan pikiran negatifnya kepada W, yang sekarang menjadi teman baiknya. Kali ini yang menjadi korbannya adalah X. W yang terkadang mudah terpengaruh, menjadi sangsi terhadap sahabatnya itu. Terlebih lagi, W mulai berubah belakangan ini disebabkan oleh masalah-masalah yang dihadapinya. Mulailah W tidak lagi begitu dekat dengan X. Bahkan, tergolong menjauh, cuek, dan dingin.

yang telah sangat mengenal Z, mulai menyadari hal itu. Tak usah berbingung lama-lama untuk mengetahui penyebab hal itu terjadi. X tahu betul Z-lah yang berulah. Penyesalan sempat terjadi, karena dulu X selalu ceritakan hal baik tentang Z kepada W, tanpa ceritakan keburukannya. Mungkin itu salah satu kesalahannya, hingga W bisa percaya 100% pada Z. Namun X tidak bertindak apapun. Dia tahu setiap orang punya kebebasan bertemannya masing-masing. X pun hanya bersikapbiasa terhadap W yang sangat dingin kepadanya. alam hati X, ia bertekad. Saat gembira W akan berbagi keceriaannya kepada orang lain, dan bukan lagi padanya. Namun ia bersumpah bahwa di saat kesulitan dan tak ada yang mau mendengarkan keluh kesah W, sahabat yang bagaikan saudaranya itu, dialah yang akan ada untuknya, meski harus dari belakang.

Semua itu, dilakukan X demi sebuah arti persahabatan yang mendalam.

Friday 15 August 2008

Kenyataan Mengenai Pengambilan Gambar Pembukaan Olimpiade Beijing 2008

Pengambilan gambar Opening Ceremony Olimpiade Beijing 2008 yang dikatakan telah disisipkan animasi komputer ke dalam siaran yang disiarkan ke seluruh dunia sampai sekarang belum bisa dijamin kebenarannya. Pasalnya, semua stasiun televisi di seluruh dunia yang hendak mneyiarkan acara bergengsi tersebut di negaranya wajib membeli dan mendapatkan ijin siaran dari pihak Olimpiade, yang tak lain tak bukan adalah Yunani. Sebelumnya, dikatakan bahwa pihak China menyisipkan animasi komputer ke dalam siaran di seluruh dunia agar tampak bahwa Opening Ceremony yang diselenggarakan olehnya tampak begitu megah dan memukau. Namun, ternyata semua persepsi orang-orang salah. China tidak tahu-menahu soal pengambilan gambar. Mereka hanya bertanggung jawab dalam pelaksanaan Olimpiade Beijing 2008 tersebut. Pertanyaan yang muncul sekarang adalah, apabila memang yang telah kita tonton di televisi mengenai Opening Ceremony tersebut adalah animasi komputer, apa tujuan pihak Yunani melakukan itu? Untuk mengharumkan nama China? Atau untuk memberi tekanan kepada Inggris yang merupakan penyelenggara Olimpiade berikutnya dalam penyelenggaraan Opening Ceremony yang bisa menandingi China?

Saya rasa semua itu tidak masuk akal. Tidak ada keuntungan sedikitpun bagi pihak Yunani untuk perbuatannya tersebut. Jadi, apakah masih ada alasan untuk mengatakan kembang api yang kita lihat dalam Opening Ceremony tersebut adalah animasi komputer?

Malahan sekarang, pihak Yunani sedang digugat oleh pihak China mengenai pengambilan gambar tersebut. Kembang api yang begitu memukau dan dinyalakan dari seluruh pelosok kota Beijing itu hanya disorot dari luar stadion "Niao Chao". Padahal sesungguhnya, atraksi itu akan lebih memukau bila disorot mulai dari dalam ke luar. Nah, sekarang, apakah masih ada yang bisa bersikeras mengatakan bahwa itu adalah animasi komputer sementara pihak China begitu percaya diri dalam menggugat pihak Yunani tersebut?

"Pembukaan Olimpiade yang Megah Ternyata Palsu" ; Kompas, 14 Agustus 2008

Bagaimana mungkin ada orang yang sebegitu bodohnya dalam dunia jurnalisme? Memalukan sekali. Kepercayaan diri dan kehausan akan berita memang penting dalam dunia jurnalisme, namun setidaknya rasa itu harus diimbangi dengan logika dan akal sehat yang sempurna. Jangan malah membuat media tempat ia bekerja menjadi bahan tertawaan orang.

Saya akan menanggapi sebuah artikel yang ditulis oleh seorang wartawan kompas, rabu tanggal 14 Agustus 2008. Artikel tersebut terletak di pinggiran sebuah halaman dengan foto seorang gadis kecil berusia 7 tahun bernama Yang Pei Yi di atasnya. Artikel berjudul "Pembukaan Olimpiade yang Megah Ternyata Palsu" itu berisi tentang berita mengenai seorang gadis bernama Lin Miao Ke yang membawakan lagu "Ge Chang Zhu Guo" pada opening ceremony beijing 2008. gadis itu dikabarkan lipsync pada acara tersebut. OK, itu bisa diterima lewat logika, kalau hanya sebuah lip sync yang sulit diketahui orang. Berita yang sangat membuat orang mengejek artikel tersebut adalah dimana dikatakannya kembang api yang tampak dari seluruh pelosok kota Beijing yang memukau tersebut hanyalah animasi komputer. Yang menjadi pertanyaan di sini adalah, dimanakah otak sang penulis ketika menulis artikel tersebut?

Dikatakan kalau itu adalah sebuah animasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk membohongi penduduk didunia yang menonton hanya dari layar kaca, tentu itu mungkin. Tapi bagaimana dengan 91.000 penonton yang berada di sana? Apakah semuanya bisa dibohongi padahal mereka berada di sana dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri? Kalau memang demikian, berarti sang penulis menilai bahwa semua orang yang berada di sana, termasuk Hu Jing Tao (Presiden China), George W. Bush (Presiden Amerika Serikat), dan Presiden-Presiden lainnya dari seluruh dunia yang hadir adalah BODOH.

Atau mungkin saja si penulis yang berwawasan sempit berpikiran bahawa semua orang hanya akan duduk di rumah dan menontonnya dari layar kaca saja, tak akan ada yang ke sana untuk melihat langsung opening ceremony yang diselenggarakan di stadion "Niao Chao" tersebut.

Untuk Redaksi Kompas, diharapkan lebih mempertimbangkan kualitas akal sehat dan Sumber Daya Manusia staff anda.

Mati Rasa

saat angin mulai menjadi badai
saat hujan hadirkan petir
saat gempa tersusul tsunami
sedikitpun aku tak menyadarinya

terlalu dingin
terlalu sembab
terlalu kaku
hingga mati rasa

hampa...
semuanya hampa
tak ada yang terjadi
seolah udara tak pernah ada
seakan-akan dunia ini kosong
tak pernah dihuni
hanya aku seorang diri

aku hilang ingatan
sesungguhnya apa yang terjadi?
Mengapa aku seorang diri?

Di seberang sana terdapat kerumunan manusia
dengan begitu, pasti banyak yang terjadi
tapi kenapa aku tak bisa merasakannya?

seperti membisu, buta, tuli
semuanya bercampur aduk
aku cacat
terlalu cacat

MATI RASA..

Thursday 7 August 2008

hidup

Semula aku mengira aku miliki segalanya. Sepertinya dunia sangat membutuhkanku. Aku tak berkhayal, juga tidak berbohong. Aku seperti yang paling menonjol sejagat raya.

Namun, entah mengapa semuanya berubah. Cahaya matahari tak lagi muncul, apalagi dipantulkan oleh bulan. Segenap bentuk kebahagiaan sirna begitu saja, kandas bersama peninggalan. Kini, hanya tinggal kegelapan yang tersisa.

Kau katakan padaku bahwa bintang akan selamanya berada di atasku. Kau juga katakan bahwa hati seputih saljuku ini akan selalu bawakan suka untuk semua orang. Lalu dia juga tuturkan beberapa kata padaku, kalau teman-temanku selamanya adalah pelita dalam hidupku. Kalian semua salah. untuk saat ini, ke arah manapun aku memutar kepalaku, tetap saja kosong. Aku seorang diri.

Siapa yang katakan bahwa persahabatan adalah mata air dalam hidup? Siapa pula yang katakan bahwa cinta mengalahkan segalanya? Lalu siapa lagi yang berkata bahwa kasih sayang adalah tambang emas terbesar di dunia?

Manusia di dunia ini semuanya hanya pandai berkhayal. Kegembiraan dan kebahagiaan yang didapatkan dibesar-besarkan sedemikian rupa, hingga terlalu besar dan menjadi raksasa. Ketika derita dan duka menerpa, dikeluarkan pula segenap kata-kata mutiara yang bertujuan menenangkan hati orang. Tapi tahukah kalian semua, wahai manusia, bahwa kata-kata itu hanya akan membuat orang terbuai dalam mimpi. Mungkin saja, dengan buaian itu, takkan pernah ada lagi yang benar-benar bangkit dan menjadi kuat.

Wednesday 6 August 2008

dunia mimpi

angin utara terus berhembus menuju selatan
pelangi tetap menampakkan dirinya seusai hujan
matahari selalu datang silih berganti dengan bulan
segalanya seperti biasanya, terlalu biasa

lalu apa yang terjadi padaku?
terduduk di atas batu yang tengah dibakar
kaki dirantai erat, tergembok dengan pasti
seorang diri, di balik keramaian yang hampa

aku berteriak
aku menangis
aku marah
tapi apakah ada yang mendengarnya?

tidak sama sekali
mereka terlalu berisik
ribut sendiri, tuli sendiri

mengapa begitu?
aku ingin dipandang
aku ingin dipuja
aku ingin diingat
aku ingin mereka tahu siapa aku
aku bukannya tak berarti apa-apa
sesungguhnya aku ini miliki segalanya

apa mereka tahu itu?
apa mereka ingin tahu?

tidak, tidak akan pernah
mereka bahkan tak ingin dengar
karena mereka bukan tuli
tapi pura-pura tuli
agar mereka tak usah dengarkan
keinginan seseorang untuk terakui
seseorang yang hidup di dunia mimpi