Saturday 4 April 2009

---

Tak pernah sebelumnya aku merasa kalau diriku ternyata begitu tidak tahu apa – apa. Entah yang mana yang harus disalahkan. Apakah waktu, tempat, atau situasi yang harus disalahkan? Atau malah diri sendiri? Tidak tahu, dan mungkin sampai selamanya tidak akan pernah tahu.

Pernahkah kau merasa bahwa ternyata kenyataan yang selama ini kau yakini benar ternyata malah sesuatu yang salah dan ketidaktahuanmu itu sangat fatal? Kalau kau tak pernah (mungkin saja), aku pernah, baru – baru ini.

Selama 2 tahun aku ketahui suatu kebenaran, kenyataan yang aku yakini, mempercayai apa yang tampaknya sangat tepat untuk dipercaya, dan merasa enggan mendekati sesuau yang tampak merugikanku. 2 tahun, dan sekarang apa yang benar kelihatan berbalik menjadi sesuatu hal yang salah, apa yang salah malah bisa saja menjadi benar. Sesungguhnya dunia ini yang memang terbalik? Atau aku yang berotasi dan berdiri di atas kepalaku tanpa aku sadari?

Aku pernah diberi tahu suatu kenyatan yang merugikanku dan sejak saat itu aku menjauhinya. Lalu aku mempercayai sesuatu hal yang telah membuatku sadar dan percaya akan keberadaan kenyataan itu. Tapi sekarang? Apa? Yang aku percaya kok kelihatannya tidak patut dipercaya?

Aku harus percaya siapa sesungguhnya? Adakah sesuatu hal di dunia ini yang bisa dipercaya?

Sekarang aku makin mengerti kenapa ada orang berkata aku miliki dunia sendiri bagaikan seseorang yang memiliki kepribadian ganda ataupun seseorang yang autis. Aku juga mengerti kenapa orang tua berkata aku ini gila. Kali ini aku tidak akan menyangkal segala itu. Aku tidak akan berteriak dalam hati “AKU TIDAK GILA” ataupun “AKU INI NORMAL, TIDAK ANEH SAMA SEKALI”. Tidak lagi, karena tampaknya aku tidak tahu apa – apa tentang dunia. Jadi mungkin saja mereka semua benar. Aku tidak tahu.

Tapi apakah bisa salahkan aku? Haha, hai, asal tahu saja, tidak bisa begitu saja salahkan aku. Aku gila, aku aneh, aku tertutup, aku tidak bisa dimengerti, kenapa itu semua? Karena masalah datang bertubi – tubi, masalah yang sama. Selalu, aku berteman, aku percaya, aku dikhianati, aku difitnah. Aku rasa, tidak akan ada orang yang hidupnya jauh lebih menyenangkan daripada aku di dunia ini.

Wahai teman – temanku, yang hanya kalian satu – satunya yang bisa aku percaya, jangan bingunglah padaku yang kalian pikir tertutup ini. Tidak usah pula kalian memikirkan caranya agar aku terbuka lagi dan kembali seperti aku yang dulu lagi. Tidak, tidak akan. Dunia ini terlalu menyedihkan untuk aku percayai. Aku hanya akan menjadi tertutup dan dingin untuk selamanya. Indira yang dulu itu, yang selalu tersenyum dan ceria dari hati yang tulus, mungkin haruslah kalian ucapi selamat tinggal, karena yang ada sekarang hanyalah aku yang tertawa kencang dengan hati hampa.

No comments: