Monday 4 June 2012

New World

Semilir angin mendesah melewati daun telinga Nengingatkan diri pada masa yang lalu Pernah ada begitu nyata, suatu kasih asmara yang menggelora Yang kini, telah buyar, sirna tertelan waktu Aku membiarkan kisah indah oitu terbawa pergi oleh sang angin Mungkin sesungguhnya aku membuangnya aku tak inginkan lagi Aku kerahkan seluruh keberanian yang ada, untuk membuang segalanya Tapi tahukah engkau, sayangku, bahwa meninggalkan juga sesuatu yang menyakitkan? Boleh saja engkau meronta dengan isak tangis di wajahmu, dan aku menatapi itu dengan tatapan mata yang membeku Namun sesungguhnya hatiku tersayat Tuk tinggalkan sesuatu yang pernah indah, namun sekejap sirna dari hadapan mata Tak seberapa sesungguhnya, sakit ini, bila dibandingkan dengan sakit saat engkau tusukan belati ke jiwaku Aku kini berdiri di bebatuan yang tak kunjung mengistirahatkan diri dari sapuan ombak Mencoba tegar, dan aku yakin aku mampu bertahan Karena, pernah ada suatu kisah yang indah, entah itu nyata ataupun hanya sebuah khayalan Takkan ada dendam dan benci, sayangku Karena sesungguhnya memori indah itu sungguh pernah ada Kini kau dan aku berjalan di dua jalan setapak di sudut dunia yang berbeda Kau dan aku, ku yakini, akan tegar di dunia yang baru. Beijing, 1 Juni 2012, 12: 14 P.M, Bulding Six Tsinghua University

No comments: