angin utara terus berhembus menuju selatan
pelangi tetap menampakkan dirinya seusai hujan
matahari selalu datang silih berganti dengan bulan
segalanya seperti biasanya, terlalu biasa
lalu apa yang terjadi padaku?
terduduk di atas batu yang tengah dibakar
kaki dirantai erat, tergembok dengan pasti
seorang diri, di balik keramaian yang hampa
aku berteriak
aku menangis
aku marah
tapi apakah ada yang mendengarnya?
tidak sama sekali
mereka terlalu berisik
ribut sendiri, tuli sendiri
mengapa begitu?
aku ingin dipandang
aku ingin dipuja
aku ingin diingat
aku ingin mereka tahu siapa aku
aku bukannya tak berarti apa-apa
sesungguhnya aku ini miliki segalanya
apa mereka tahu itu?
apa mereka ingin tahu?
tidak, tidak akan pernah
mereka bahkan tak ingin dengar
karena mereka bukan tuli
tapi pura-pura tuli
agar mereka tak usah dengarkan
keinginan seseorang untuk terakui
seseorang yang hidup di dunia mimpi
No comments:
Post a Comment