Thursday 15 January 2009

Pernah Datang Lagi

Sangat banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kita mengerti. Terkadang, orang di sekeliling kita membuat kita bingung dan heran kenapa dia begitu, karena sesungguhnya alam pikiran orang berbeda-beda. Maka dari itu, manusia yang satu tidak bisa mengerti pikiran manusia yang lainnya.

Seperti aku yang tidak bisa memahami pikiran sesorang. Dia adalah seseorang yang muncul di saat kegelapan dalam hidupku semakin menguat, sebagai seorang pangeran berkuda putih. Dia muncul, seolah-olah tulus. Dekati aku, katakan segala yang indah, dan meyakinkan aku akan ketulusannya. Lalu aku mempercayainya, tanpa bisa melihat kejelakannya. Perlahan-lahan barulah aku menyadari bahwa dia adalah orang yang sangat pandai memandang rendah orang lain, menganggap dirinya tinggi, dan selalu merasa dirinya benar dan harus selalu menang. Lalu karena dia pikir dirinya sangat hebat, sangat tinggi, dia berpikir kalau dia bisa seenaknya dalam memiliki cinta.

Aku, yang kalau terlanjur mencintai seseorang akan mencintai dengan sepenuh hati, pernah terlanjur mencintainya. Selama 7 bulan dia tunjukkan ketulusan luar biasa. Sampai akhirnya, semua sifat jeleknya mulai keluar. Dia mulai marah-marah karena aku membalas pesan singkatnya dengan sangat singkat, dia marah kalau aku bersikap dingin, padahal sama sekali dia tidak tahu kalau dingin adalah sikap yang selalu aku tunjukkan pada lawan jenis, tidak peduli dia adalah pacarku, ayahku, kakekku, atau apapun itu. Setelah berpisah, dia katakan masih ingin berteman, tapi seringkali kami bertengkar karena dia menganggap dirinya terlalu tinggi dan harus disembah. Waktu itu, pikiranku masih belum terbuka, masih sangat menyayanginya sesungguhnya. Bahkan pada saat dia katakan bahwa dia menyukai temanku, dan ingin aku membantunya, padahal dia tahu jelas aku masih ada perasaan padanya, aku tetap membantunya. Lalu tidak sampai dua minggu dia katakan dia menyukai temanku yang lain lagi. Lalu aku bantu lagi (mungkin semua orang akan menganggap orang gila ini benar-benar bodoh). Sampai akhirnya semua yang dikejarnya tak didapatnya, dia kembali katakan padaku kalau dia sesungguhnya masih sangat menyayangiku. Mulailah aku sadar, dia seperti menganggapku seperti tong sampah. Sejak saat itu, perlahan-lahan, aku terus menemukan kejelekannya yang membuatku “ilfil”.

Tidak berapa lama sebelum ini, dia mencariku lagi. Berkata bahwa masih memikirkanku. Lalu berkata pada temanku mengenai hal itu, agar temanku membujukku untuk mau menerimanya lagi. Tapi maaf saja, aku sudah bukan gadis bodoh pada waktu itu lagi. Aku yang sekarang, yang telah semakin dingin, tidak akan pernah mau kembali lagi padanya. Berikut ini adalah lagu yang mengisahkan isi hatiku yang sangat ingin aku katakan padanya.

2 Yue 30 Hao Jian - Fahrenheit

dian hua na tou chuan lai ni de wen hou
(telepon berdering, menunjukkan pesan darimu)
tai du ai mei shuo ni huai nian wo de wen rou
(dengan lembut kau katakan kau rindu pada kelembutanku)
na shi hou duo shao ci ni yi tong yang li you
(pada waktu itu, telah berapa kali kau menggunakan alasan yang sama)
yue wo dao wai mian man you
(untuk mengajakku keluar)


hao jiu bu jian shuo yao he wo xu jiu
(sudah lama tak mendengar kau ingin bersua denganku)
jiu yue zai qu nian fen shou na ge jie tou
(kau mengajakku pergi ke jalan dimana kita berpisah tahun lalu)
zhe shi hou ni de xiang fa dao di shen me nian tou
(pada waktu ini, sesungguhnya apa yang ada dalam benakmu?)
shi yao wo jie shou hai shi xiao zhe lei liu
(ingin aku menerimanya, atau tersenyum sambil berlinangan air mata)

jiu yue hao er yue san shi hao jian
(maka marilah kita bertemu pada tanggal 30 Februari )
lai kan wo bei ni zhong shang zhi hou shi ru he fu yuan
(kau akan lihat bagaimana aku sembuh dari luka yang telah kau berikan itu)
rang wo men er yue san shi hao jian
(biarlah kita bertemu pada tanggal 30 Februari)
jiu ru ni suo yuan ru guo zhen de you na me yi tian
(semuanya terserah padamu bila memang ada hari itu)
fou zi qi ta shi jian wu li hui gu cong qian
(mungkin saja waktu yang lainnya tidak akan bisa kembali pada masa yang lalu)
qing rang wo ci di he ni hua qing jie xian
(maka persilahkanlah aku merencanakan siswa waktu yang lainnya)

yong jing ban fa yao ba guo qu shan diao
(aku terus memikirkan cara bagaimana menghilangkan masa lalu)
hai you yi dian ai ni cha dian bei ni dong yao
(masih ada sedikit perasaan padamu membuatku hampir tergoyahkan)
xin zai tiao zhe yi qie leng bu fang de da rao
(jantung terus berdegup, semua ini benar-benar gangguan untukku)
hai hao mei luan le chen jiao
(untungnya, tak mengacaukan segalanya)

hui yi hai quan zhe yi bi cai gou xiao
(dalam kenangan masih ada hutang yang harus dibayar)
hen bao qian shang kou yi ran guo zhe shi gao
(maaf sekali, luka itu tiba-tiba terbuka lagi)
xiang bu dao bu gan huan xiang wo men zai ci yu dao
(tak terpikirkan, tak berani memikirkan di saat kita kembali bertemu)
yao zhen me yong bao cai neng biao shi you hao
(harus bagaimana, agar bisa menunjukkan sikap berteman yang baik)


yuan lai shi wo bu xiang hua xia ju hao
(ternyata akulah yang memang tidak mau menyisakan tanda)
yuan lai bao fu shou zai xin li bu xiang diu diao
(ternyata semuanya aku simpan dalam hati dan tak ingin ku buang)
wo zhi dao bu guan zi ji duo dao tian ya hai jiao
(aku tahu, tidak peduli sampai mana aku bersembunyi)
zhe ge shi jie na me xiao zhong hui yu dao
(dunia ini sangatlah kecil, suatu hari pasti bisa bertemu)

No comments: