Tuesday 6 January 2009

Price For Difference, 12 Desember 2008

Mungkin bagiku, ini bukan pertama kalinya aku memiliki karya sendiri. Tapi bagi orang lain, mungkin ini sesuatu yang mengejutkan, karena ternyata seorang Indira Melik masih bisa mempunyai sesuatu yang bisa dibanggakan.

12 Desember 2008, kami mengikuti pembinaan mengenai Human Rights. Aku dimasukkan ke dalam kelompok pembinaan mengenai Sexuality. Di sini, kami membicarakan mengenai para kelompok Lesbian dan Gay, lalu tentang undang-undang yang mematikan hak wanita, dan pelecehan seksual terhadap wanita secara tak langsung. Aku menaruh perhatian lebih terhadap kaum lesbian dan gay, yang kebetulan merupakan tema Roll Play untuk kelompokku. Dari pembinaan itu, aku mendapati bahwa ternyata mereka dianggap aneh karena mereka berbeda. Dari situ aku menyadari, sebegitu pentingnya suatu perbedaan.

Lalu kami, untuk hari berikutnya, harus membuat sebuah Action Plan, mengenai Human Rights. Action Plan ini akan dilombakan. Karena kami benar-benar blank, akhirnya kami memutuskan akan membuat sebuah performance yang terdiri dari puisi dan lagu.

Puisi, ini bukan bagianku, ini bagian Oktarini, teman sekelompokku. Untuk lagu, aku tidak tahu, tiba-tiba saja ide gila melintas di benakku, lalu aku langsung berkata kepada teman-teman sekelompokku, “Aku akan membuatnya”.

Lalu aku mulai mengerjakannya, karangan lagu yang aku janjikan itu, aku mulai pada pukul 15. 30. Aku mulai dengan memencet-mencet tuts pianoku, lalu aku mulai menemukan nada-nada yang bisa dikatakan sebagai sebuah lagu. Setelah itu aku mulai memikirkan liriknya. Ya, pukul 16.45, laguku selesai. Tapi aku belum memikirkan judulnya, tak terpikirkan. Aku biarkan saja begitu. Lalu beritahu teman-temanku kalau lagu yang aku janjikan itu sudah jadi.

Aku tidak tahu akan bagaimana pendapat mereka tentang laguku itu. Aku tidak memikirkannya. Yang aku tahu, aku hanya ingin mengkritisi sesuatu dengan hal yang aku bisa.

Lalu sampailah di hari dimana kita harus menampilkan Action Plan kami. Setengah berdebar-debar, takut orang-orang langsung bisa mengetahui bahwa lagu itu adalah buatanku, saking anehnya lagu itu. Tapi aku tetap mempublikasikannya, karena memang harus dilakukan.

Tak ku sangka, ternyata tanggapan mereka berbeda. Mereka menyukainya, tampaknya. Aku senang. Senang karena bisa ada orang yang menyukai laguku, juga senang karena ternyata ada hal dalam diriku yang bisa membuatku sedikit bangga menjadi seorang Indira Melik, hahahahahahahahaha.

Price For Difference (Lyrics)

Kala dunia bersengketa
Akan apa yang tengah terjadi
Tak seorangpun dapat mengetahui
Apa sesungguhnya yang benar dan yang salah

Hanya karena satu yang sering terjadi
Ciptakan dampak perbedaan

Sesungguhnya tak dapat itu dikata salah
Demi sebuah perbedaan yang ‘kan hancurkan keadilan
Sadarilah kesempurnaan takkan pernah ada
Yang ada hanya pandangan manusia

Andai penghargaan adalah untuk setiap insan
Indah dunia ‘kan ada

Jakarta, 12 Desember 2008
-Indira Melik-

1 comment:

時の旅人 said...

ciieeeee
dira...
eh, lu tuh bakat tau sebenernya di dunia musik
cm belom berkembang ajah
makanya jangan minder dulu donk
lagu lu tuh super duper bagus ya
gw mpe merinding
^^

btw, kok blog u jadi cina gini seh??
gw jadi bingung