Thursday 25 September 2008

Apa Yang Terjadi Denganmu?

Aku sungguh tidak mengerti apa yang dipikirkan guru karya tulisku itu. Seorang pribadi yang dahulu selalu aku banggakan sebagai guru terbaik dan tersantai di Santa Ursula, dan menjadi factor pembantu terbesar seluruh anak kelas X untuk masuk ke jurusan yang diidam-idamkan hampir semua orang tua murid : IPA, kini menjadi sesosok guru menyebalkan yang akan selalu memasang tampang bete saat mengajar pelajaran pagi dan hanya kembali normal pada saat pelajaran siang. Dahulu aku tidak pernah takut dikucilkan oleh keluargaku yang turun temurun mahir kimia itu. Aku juga tidak takut di rapor SMA-ku tidak ada satupun nilai yang bisa aku banggakan. Karenanya, dipastikan aku miliki satu pelajaran yang nilainya tinggi.

Tapi sekarang? Dia berubah. Entah karena kami bertemu lagi di waktu dan ruang yang berbeda, sehingga dia terpaksa harus berubah juga. Sekarang pelajarannya itu bagaikan teka-teki untukku. Pada saat belajar aku akan merasa sangat percaya diri. Tapi saat ulangan, dia akan memberikan soal yang menghadirkan kekesalan dan kebingungan karena tak kunjung memudahkan seperti dulu lagi. Aku bingung. Mengapa aku begitu bodoh? Begitu banyak kegagalan di lingkunganku yang baru, termsauk segala hal yang telah berubah.

No comments: