dalam puisiku aku menulis
dalam lirik laguku aku nyanyikan
dalam tutur kataku aku ucapkan
tapi tetap saja hati bergejolak
kelak bagaimana jadinya hariku?
tanpa rasa itu
rasa persahabatan yang mendalam
yang kini perlahan telah menjauh
dia terlihat tak menyukaiku
setelah dulu dia baik padaku
kenapa?
waktukah yang meminta?
atau hatinya telah berubah?
dulu aku pernah hidup dalam khayalan
teman khayalan
cinta khyalan
senyum khyalan
setelah itu aku temukan cintaku
juga temanku
semuanya sangat nyata
namun kini hilang lagi
setelah cintaku hilang tinggalkan luka
kini temanpun menjauh
seolah memaksaku agar tetap hidup dalam khyalan
aku miliki yang lain, bila kau ingin tahu
aku punya banyak teman baik
banyak candaan untuk aku tertawa
tapi tetap saja, kau salah satu yang utama
dan kehilangan satu teman utama itu menyakitkan
aku tahu kau terbiasa dengan bersikap begitu
tapi mestinya kau tahu
rasanya bila jadi aku
dari kegelapan datang ke tempat bercahaya
kemudian terpaksa kembali ke kegelapan lagi
No comments:
Post a Comment